Ayam Minumnya Kangen Water

Sudah hampir 10 th Pak Yanto 

berternak puyuh petelur, sampai beliau dikenal sebagai 'Yanto Gemak'

Diawal2 tahun Pak Yanto beternak puyuh, memberikan penghasilan mencukupi kebutuhan

Th 2014 harga telur tidak sebanding dg harga pakan dan akhirnya dipertengahan th 2015 Pak Yanto memutuskan utk berhenti  beternak puyuh. Belajar beralih beternak ayam petelur

Pertengahan Januari 2016 Pak Yanto membeli ayam usia muda, belum siap bertelur dengan modal pas2an

Memulai pelihara 200 ekor ayam, niatnya yang penting bisa balik ke modal dulu. Beli ayam usia 3,5 bulan, menurut penjual bibit ayam akan mulai bertelur di usia 7 bulan

Berbekal pengalaman Pak Yanto beternak unggas, beliau memanfaatkan persediaan obat2 unggas untuk perawatan kesehatan ayam

Terpikir oleh beliau memberikan ramuan herbal seperti kunir dan gula Jawa

Diskusi berdua dengan istri Pak Yanto,  mereka terpikir "manusia aja sehat dg kangen water...kenapa tdk dicoba pd ayam?"

Bulan Maret 2016 ayam sudah mulai satu dua bertelur. Pak Yanto mencermati ada yang berbeda saat beternak puyuh,  "kok ayam bertelur jaraknya jauh ya sama puyuh?"

Klo puyuh satu dua bertelur makin hari makin tambah tapi kok ayam nggak?

Akhirnya Pak Yanto mencoba memberi minum ayam dengan Kangen water mulai dari pH 7 di pagi hari, kadang diberi pH 8.5

Kesehatan ayam dimonitor setiap hari, awalnya prilaku ayam biasa saja makin hari makin beringas ditandai dengan suaranya yang makin nyaring dan kenceng

Komentar peternak ayam petelur lain saat main ke kandang ayam Pak Yanto kaget, "kok ayamnya Pak Yanto besar2 bibitnya ayamnya dr mana?"

Pak Yanto menjelaskan "klo bibitnya sama seperti yg lainnya"

Mengamati  telur, memang diawal telur ayam ukurannya kecil2, tetapi makin lama makin besar dan jumlahnya semakin banyak

Sampai hari ini tulisan dibuat, dari bibit ayam 200 ekor telurnya sdh mencapai 180 butir perhari

Cerita lain, Pak Yanto  bertemu sesama peternak ayam petelur yang usia ayamnya sama dg usia ayam Pak Yanto

Peternak ayam itu cerita kalau ayamnya baru bertelur 25%, wah...padahal ayam Pak Yanto sudah 90% bertelur. Pak Yanto berpikir mungkin ini efek Kangen Water

Perbedaan yang tampak, sebelum diberi Kangen Water ada 2 ayam mati, pertama tidak diketahui sebabnya yg kedua krn kebesaran telur alias 'dobolen' kalau orang Jawa bilang

Setelah diberi minum Kangen Water,  Alhamdulillah ayam Pak Yanto semua sehat

Berawal dari iseng saja ayam diberi Kangen Water, belum dilakukan pengamatan perbedaan rasa dibandingkan telur ayam biasa. Dari penampakan dengan telur ayam biasa relatif sama.

Gunung Kidul, 10 April 2016
~ Febri dan Yanto, Ayam Kangen Water~

Untuk melihat secara langsung peternakan ayam Kangen Water Pak Yanto, monggo bisa datang ke
Plembon lor RT 07/RW 02, Logandeng, Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta, INDONESIA